Kamis, 14 Oktober 2010

10 Binatang Luar Biasa, Yang Bisa Terbang, Tetapi Bukan Burung

Flying Fish

Merupakan famili Exocoetidae, dapat di temukan di semua samudra, ikan terbang menggunakan sirip besar mereka untuk meluncur sejauh 50 meter di atas permukaan air ketika terancam oleh predator/pemangsa. Untuk mencapai udara, ikan terbang cepat mengibaskan ekor mereka hingga 70 kali per detik!!! Ekor ini juga digunakan untuk menekan air hingga memungkinkan meluncur beberapa detik di udara sebelum turun lagi ke laut. Ikan terbang dapat meningkatkan waktu terbang di udara dengan cara meluncur searah dengan arus udara dan laut. 


Gliding Lizard 

Kadal terbang (Draco sumatranus, Draco Blanfordii) mempunyai panjang sekitar 9-13 cm, dengan ekor yang lebih panjang dari tubuhnya. Kadal terbang memiliki penutup kulit di bawah lengannya yang memungkinkan untuk perjalanan dari puncak pohon ke puncak pohon, makan serangga dan mencari pasangan. Hanya ketika musim kawin kadal akan meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.


Gliding Ant 

Semut
terbang (Cephalotes depressus), terbang dengan cara melompat dari atas pohon.Mereka memilih tempat yang sempurna untuk mendarat di saat mereka melompat dari pohon. Dengan terbang mengikuti angin, mereka secara akurat dapat mendarat di tempat yang dipilih, dan telah menunjukkan tingkat keberhasilan hingga 85%.


Flying Frog 

Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit memungkinkan untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon hutan. Bahkan, katak terbang menghabiskan seluruh keberadaan mereka di pohon-pohon
dan hanya turun untuk kawin dan bertelur. Katak terbang menyamarkan diri di daun tempat lingkungan mereka, meminimalisir ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga.
Squirrel Glider 

Tupai terbang telah dianggap punah sejak tahun 1939, hanya saja baru-baru ini telah dikonfirmasi beberapa spesies tupai peluncur yang masih hidup, mereka tinggal di hutan kering bagian Selatan- Australia Timur. Tupai peluncur adalah jenis hewan menyusui yang berkantung, makanan utama mereka adalah buah-buahan dan kacang-kacangan. Ancaman terbesar mereka datang dari spesies rubah dan burung hantu.


Flying Squid 

Ketika melarikan diri dari predator, cumi
terbang akan melompat terbang dari dalam laut dan tetap  melayang di udara sejauh beberapa meter. Mekanisme penerbangannya dengan meniup keluar air dari dalam tubuhnya bagaikan roket untuk membawanya keluar dari laut. Sirip kecil pada tubuhnya berfungi sebagai pengatur keseimbangan tubuhnya selama meluncur


Flying Snake

Tanpa
memiliki sayap, sirip, ataupun anggota badan lainnya, ular terbang haruslah sangat beruntung dan berhati-hati saat mencari  makanan di udara. Ketika ia melata di atas pohon, ia pergi ke ujung dahan. Di sana, ia mengangkat tubuhnya, melengkungkan perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar membentuk bentuk cekung. Menggunakan tolakan ekornya, ular terbang ke udara untuk mencapai dahan tertinggi di pohon berikutnya.
Ular terbang beracun, tinggal di Asia Selatan, dan menikmati makan hewan yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar


Flying Lemurs

Flying lemur, atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor
yang panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota depannya. Lemur ini merupakan makhluk malam yang memakan serangga dan buah-buahan, terbang dengan cara meluncur dibantu oleh angin dari satu pohon ke pohon lainnya. Karena jumlahnya yang makin menipis baru-baru ini telah diletakkan pada daftar spesies langka.

Gliding Possum

Juga dikenal sebagai tikus terbang, Gliding possum adalah mamalia terkecil di dunia yang bisa meluncur. Sebuah membran kulit yang menghubungkan dari
ujung siku ke lututya memungkinkan makhluk kecil ini meluncur dari cabang ke cabang. Setelah mendarat, ekornya akan digunakan untuk memastikan agar ia tidak jatuh ke tanah.
Flying Gecko

Cicak terbang memiliki jarring-jaring dari membran
yang meliputi tubuh mereka, yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara dan melekat pada pohon sewaktu mendarat. Cicak terbang bergantung pada kamuflase untuk melindungi diri dari predator, seperti laba-laba besar. Gambar di bawah merupakan seekor cicak yang kurang beruntung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar